Tampilkan postingan dengan label Universitas Indonesia. Tampilkan semua postingan

"Hebat yang sesungguhnya adalah ketika kamu tetap berjuang di saat orang lain berusaha menjatuhkan. Lalu membungkam mereka semua de...

Rizal Saepulloh Ilmu Filsafat Universitas Indonesia




"Hebat yang sesungguhnya adalah ketika kamu tetap berjuang di saat orang lain berusaha menjatuhkan. Lalu membungkam mereka semua dengan sebuah keberhasilan."



Halo! Perkenalkan nama saya Rizal Saepuloh, alumni tahun 2018. Saya mau cerita, nih, atau lebih tepatnya ngasih tips bagaimana saya bisa lolos SBMPTN dan masuk PTN yang (katanya) paling susah masuknya. Mungkin bakal saya bagi jadi beberapa poin, ya.


1. Gak ada yang gak mungkin selama kamu berusaha.


Mungkin banyak dari kalian yang berpikiran, "Ah, masuk PTN ini mah susah." "Kayaknya aku gak akan masuk sana, deh" "Aku pilih PTN yang biasa-biasa aja, deh." Itu salah besar! Memang tau akan kemampuan diri sendiri itu penting, tapi bukan berarti harus mengubur mimpi kamu yang setinggi langit.

Karena kenyataannya saya dulu adalah murid yang biasa-biasa saja. Ga pernah ranking 10 besar, kerjaan-nya remed itu remed ini, gak peduli nilai naik atau engga buat bekal SNM, dan hal-hal lain yang dilakukan oleh murid tipikal malas lainnya. Eits, tapi yang tadi jangan ditiru, ya!

Setelah kelas 12 saya baru sadar kalau saya harus berubah. Mulai dari sana saya mulai belajar mati-matian. Walaupun saya gak bimbel saya selalu luangin waktu dirumah buat belajar SBMPTN sampai terkadang pelajaran di sekolah diabaikan (sekali lagi jangan ditiru ya). 

Setiap hari ke sekolah bawa buku SBMPTN yang beratnya minta ampun cuma buat bisa belajar kalo lagi jam kosong. Kadang-kadang kalau besok sekolah libur, malamnya begadang buat belajar. Alhamdulillah, usaha saya terbayarkan sekarang. 

Saya diterima di Universitas Indonesia yang katanya susah buat masuknya, tapi sekali lagi saya bilang, gak ada yang gak mungkin selama kamu berusaha. Jadi, masih mau malas belajar?

2. Harus tau dari sekarang jurusan yang mau kamu pilih!


Tujuan itu penting. Percuma kalau kamu belajar mati-matian, tapi kamu gak punya target. Jangan sampai kaya saya yang baru mikirin jurusan di semester 6. Alhasil, fokusnya kebagi dua antara belajar dan cari informasi tentang PTN beserta prodinya. 

Percayalah, itu buang-buang waktu. Saran saya lebih baik sudah menentukan tujuan dari awal, harus sudah matang dan yakin sekali. Supaya nantinya kamu bisa fokus belajar tanpa memikirkan hal yang lain.

Jangan takut buat kalian yang mau milih prodi yang berbeda dengan jurusan kalian sekarang alias murtad. Karena saya juga berasal dari jurusan IPA yang pas SBMPTN milih jenjis ujian SOSHUM alias IPS.

Kalo dari IPS ke SAINTEK gimana? Jawabannya masih mungkin, kok. Kalo kalian pernah liat di LINE yang sekarang-sekarang ini sedang viral. Saya masih ingat namanya Reynanda. Dia siswa SMAN 96 Jakarta jurusan IPS yang berhasil masuk Fakultas Kedokteran. 

Jadi jangan takut. Selama kalian yakin itu passion kalian, kenapa engga pindah jurusan? Kalian takut dijudge kalo pindah jurusan? Nanti kita bahas.

3. Strategi itu penting


Ini, nih, yang gak boleh kelewat sama kalian yang mau masuk PTN, khususnya jalur SNMPTN atau SBMPTN. Strategi itu sangat mempengaruhi. Dari mulai nilai, prodi yang dipilih, dan lain sebagainya.

Mungkin saya akan bahas strategi SBMPTN saja karena saya sendiri gagal masuk lewat jalur SNMPTN, hehe. Takutnya jika saya bahas akhirnya jadi menyesatkan. FYI, dulu waktu SNM saya pilih prodi Statistika dan Teknik Informatika di Universitas Brawijaya yang berujung dengan ditolak.

Oke sekarang balik lagi ke strategi SBMPTN.

Yang paling penting kamu harus cari tau dulu tentang prodi-prodi yang kamu minati dari mulai daya tampung, keketatan, sampai passing grade. Saya kasih tips deh. Pertama, kamu list prodi apa saja yang kamu minati dari seluruh PTN. Lalu tulis disampingnya daya tampung, passing grade, keketatan, dan poin lainnya. 

Hal ini buat membandingkan mana prodi yang tidak sesuai kemampuan kamu dan mana yang sesuai. Setelah itu kamu bisa memilih mana yang akan kamu jadikan pilihan pertama, kedua, dan ketiga. Tentunya diurutkan dengan tingkat kesulitan masuk dari masing-masing prodi. 

Kalau saya waktu SBMPTN pilihan pertama milih yang tingkat kesulitannya cukup tinggi yaitu Ilmu Administrasi Fiskal atau bisa disebut Adm. Pajak di Universitas Indonesia. Pilihan kedua saya pilih yang lebih rendah yaitu Ilmu Filsafat Universitas Indonesia. Pilihan ketiganya jurusan baru di UNPAD yaitu Bisnis Digital.

Selain strategi pemilihan jurusan, ada juga strategi di saat mengerjakan soal SBMPTN. Kalau beberapa tahun yang lalu sistem penilaian SBMPTN adalah benar +4, salah -1, dan kosong 0, sehingga para peserta harus memerlukan strategi super supaya nilainya gak minus. 

Kalau tahun saya sistem penilaiannya diganti menjadi sistem teori pendekatan (lengkapnya bisa diliat di sbmptn.ac.id) dengan tidak ada pengurangan nilai jika menjawab salah atau kosong. Dengan begitu saya mengerjakan semua soal sebisa saya. Istilahnya, sih, gini. "Tau jawabannya atau engga, isi aja!"

Mungkin strategi saya waktu itu agak ngawur, tapi kalo dipikir-pikir lagi itu bisa saja menguntungkan. Saya gak tau taun depan bakal kayak gimana. Yang penting sesuaikan saja dengan sistem penilaiannya.

4. Jangan peduli cibiran orang. It is your choice not theirs.


Saya punya pengalaman pahit saat berjuang di SBMPTN. Saya selalu dibilang punya mimpi terlalu tinggi buat masuk Universitas Indonesia. Karena kata mereka belum pernah ada yang masuk UI dari sekolah kita. Bukan cuma itu, banyak juga dari mereka yang mencibir program studi yang saya pilih.

"Buat apa belajar ipa 3 taun kalo ujung-ujungnya murtad?"
"Emang bisa di Pajak?"
"Yakin nanti jadi pegawai pajak yang jujur?"
"Mau jadi koruptor, dong, jaman sekarang mana ada orang jujur."
"Hah? Apaan itu Filsafat? Gak jelas namanya juga."
"Mau jadi ateis, ya, masuk filsafat?"
"Level UI tinggi, bro, gaakan kesampean!"


Mungkin pada awalnya kata-kata di atas menjatuhkan. Tapi setelah lama-kelamaan saya sudah terbiasa dan jadi bodo amat. Toh, nanti saya yang kuliah, bukan mereka. Kalo nanti saya gagal, yang gagal saya, bukan mereka. Karena ini udah jadi pilihan saya. Mau bagaimanapun kata orang, saya tetap fokus sama mimpi saya, karena yang berjuang itu saya.

Selama menurut kalian pilihan itu baik. Kenapa engga buat diperjuangin? Meskipun kata orang pilihan kita gak baik, itu menurut mereka. Biarkan mereka berpendapat, jangan diambil pusing. Karena kita memilih sesuatu pasti ada alasannya.

Alhasil dengan fokus ke tujuan saya tanpa mikirin omongan orang. Sekarang saya bisa membungkam mulut mereka semua. Malah, mereka menyesal sudah ngomong kaya gitu sama saya.

Api gak harus selalu dibalas dengan api.

Walaupun setelah saya lolos SBMPTN masih ada yang mencibir. Selalu saya biarkan. Saya ingat kata-kata dari temen saya.

"Biarin Jal, semakin tinggi pohon semakin kencang angin yang menerpa. Semakin pohon itu berbuah semakin banyak orang yang ingin melemparinya dengan batu."


5. Restu orangtua


Walaupun saya simpan ini di poin terakhir, tapi ini yang paling utama. Karena tanpa restu orangtua kalian gabisa jadi apa-apa. Jangan gegabah menentukan pilihan, diskusikan dengan orangtua, minta restunya. Karena nanti yang membiayai kamu kuliah adalah mereka.

Dulu waktu SNM saya tidak direstui memilih PTN di luar Bandung. Tapi saya ngotot ingin merantau. Alhasil SNM saya gak lolos.

Tapi di saat SBM saya minta restu. Awalnya mereka tetap tidak mengizinkan. Mereka ingin saya kuliah di Bandung. Tapi setelah dijelaskan baik-baik, akhirnya saya dibolehkan memilih PTN di luar Bandung. Dan alhasil, saya diterima di Universitas Indonesia jurusan Ilmu Filsafat. 

Restu orangtua memang mujarab. Maka dari itu jangan lupa minta doa kepada mereka setiap waktu. Saat pergi sekolah, saat akan mengerjakan tes, saat sebelum pengumuman. Insyaallah.


Sebelum saya tutup saya mau ngasih pesan. Apapun hasilnya nanti, percayalah itu yang terbaik buat kita. Walaupun saya sempat kecewa tidak diterima di pilihan pertama yang sangat saya idamkan. Saya tetap ikhlas dan berhuznudzon sama Allah. Allah selalu memberikan yang terbaik buat kita, bukan apa yang menurut kita baik.

Mungkin segitu saja. Maaf kalo panjang. Sebenarnya ini masih banyak yang belum tersampaikan, tapi mungkin bisa lain waktu saya sampaikan. Semoga tips ini bisa membantu. Mohon diambil yang baiknya dan perbaiki yang buruknya, ya!

Kalo ada yang punya pertanyaan atau mau tau lebih dari ini. Feel free to ask me!

Terima Kasih Kang!

Sobat FST, kalo ada diantara kamu yang ingin bertanya ataupun sharing-sharing bisa melalui kontaknya kang ijal di instagram : rizaalsa