Tampilkan postingan dengan label Cerita Perjuangan. Tampilkan semua postingan

"Hebat yang sesungguhnya adalah ketika kamu tetap berjuang di saat orang lain berusaha menjatuhkan. Lalu membungkam mereka semua de...

Rizal Saepulloh Ilmu Filsafat Universitas Indonesia




"Hebat yang sesungguhnya adalah ketika kamu tetap berjuang di saat orang lain berusaha menjatuhkan. Lalu membungkam mereka semua dengan sebuah keberhasilan."



Halo! Perkenalkan nama saya Rizal Saepuloh, alumni tahun 2018. Saya mau cerita, nih, atau lebih tepatnya ngasih tips bagaimana saya bisa lolos SBMPTN dan masuk PTN yang (katanya) paling susah masuknya. Mungkin bakal saya bagi jadi beberapa poin, ya.


1. Gak ada yang gak mungkin selama kamu berusaha.


Mungkin banyak dari kalian yang berpikiran, "Ah, masuk PTN ini mah susah." "Kayaknya aku gak akan masuk sana, deh" "Aku pilih PTN yang biasa-biasa aja, deh." Itu salah besar! Memang tau akan kemampuan diri sendiri itu penting, tapi bukan berarti harus mengubur mimpi kamu yang setinggi langit.

Karena kenyataannya saya dulu adalah murid yang biasa-biasa saja. Ga pernah ranking 10 besar, kerjaan-nya remed itu remed ini, gak peduli nilai naik atau engga buat bekal SNM, dan hal-hal lain yang dilakukan oleh murid tipikal malas lainnya. Eits, tapi yang tadi jangan ditiru, ya!

Setelah kelas 12 saya baru sadar kalau saya harus berubah. Mulai dari sana saya mulai belajar mati-matian. Walaupun saya gak bimbel saya selalu luangin waktu dirumah buat belajar SBMPTN sampai terkadang pelajaran di sekolah diabaikan (sekali lagi jangan ditiru ya). 

Setiap hari ke sekolah bawa buku SBMPTN yang beratnya minta ampun cuma buat bisa belajar kalo lagi jam kosong. Kadang-kadang kalau besok sekolah libur, malamnya begadang buat belajar. Alhamdulillah, usaha saya terbayarkan sekarang. 

Saya diterima di Universitas Indonesia yang katanya susah buat masuknya, tapi sekali lagi saya bilang, gak ada yang gak mungkin selama kamu berusaha. Jadi, masih mau malas belajar?

2. Harus tau dari sekarang jurusan yang mau kamu pilih!


Tujuan itu penting. Percuma kalau kamu belajar mati-matian, tapi kamu gak punya target. Jangan sampai kaya saya yang baru mikirin jurusan di semester 6. Alhasil, fokusnya kebagi dua antara belajar dan cari informasi tentang PTN beserta prodinya. 

Percayalah, itu buang-buang waktu. Saran saya lebih baik sudah menentukan tujuan dari awal, harus sudah matang dan yakin sekali. Supaya nantinya kamu bisa fokus belajar tanpa memikirkan hal yang lain.

Jangan takut buat kalian yang mau milih prodi yang berbeda dengan jurusan kalian sekarang alias murtad. Karena saya juga berasal dari jurusan IPA yang pas SBMPTN milih jenjis ujian SOSHUM alias IPS.

Kalo dari IPS ke SAINTEK gimana? Jawabannya masih mungkin, kok. Kalo kalian pernah liat di LINE yang sekarang-sekarang ini sedang viral. Saya masih ingat namanya Reynanda. Dia siswa SMAN 96 Jakarta jurusan IPS yang berhasil masuk Fakultas Kedokteran. 

Jadi jangan takut. Selama kalian yakin itu passion kalian, kenapa engga pindah jurusan? Kalian takut dijudge kalo pindah jurusan? Nanti kita bahas.

3. Strategi itu penting


Ini, nih, yang gak boleh kelewat sama kalian yang mau masuk PTN, khususnya jalur SNMPTN atau SBMPTN. Strategi itu sangat mempengaruhi. Dari mulai nilai, prodi yang dipilih, dan lain sebagainya.

Mungkin saya akan bahas strategi SBMPTN saja karena saya sendiri gagal masuk lewat jalur SNMPTN, hehe. Takutnya jika saya bahas akhirnya jadi menyesatkan. FYI, dulu waktu SNM saya pilih prodi Statistika dan Teknik Informatika di Universitas Brawijaya yang berujung dengan ditolak.

Oke sekarang balik lagi ke strategi SBMPTN.

Yang paling penting kamu harus cari tau dulu tentang prodi-prodi yang kamu minati dari mulai daya tampung, keketatan, sampai passing grade. Saya kasih tips deh. Pertama, kamu list prodi apa saja yang kamu minati dari seluruh PTN. Lalu tulis disampingnya daya tampung, passing grade, keketatan, dan poin lainnya. 

Hal ini buat membandingkan mana prodi yang tidak sesuai kemampuan kamu dan mana yang sesuai. Setelah itu kamu bisa memilih mana yang akan kamu jadikan pilihan pertama, kedua, dan ketiga. Tentunya diurutkan dengan tingkat kesulitan masuk dari masing-masing prodi. 

Kalau saya waktu SBMPTN pilihan pertama milih yang tingkat kesulitannya cukup tinggi yaitu Ilmu Administrasi Fiskal atau bisa disebut Adm. Pajak di Universitas Indonesia. Pilihan kedua saya pilih yang lebih rendah yaitu Ilmu Filsafat Universitas Indonesia. Pilihan ketiganya jurusan baru di UNPAD yaitu Bisnis Digital.

Selain strategi pemilihan jurusan, ada juga strategi di saat mengerjakan soal SBMPTN. Kalau beberapa tahun yang lalu sistem penilaian SBMPTN adalah benar +4, salah -1, dan kosong 0, sehingga para peserta harus memerlukan strategi super supaya nilainya gak minus. 

Kalau tahun saya sistem penilaiannya diganti menjadi sistem teori pendekatan (lengkapnya bisa diliat di sbmptn.ac.id) dengan tidak ada pengurangan nilai jika menjawab salah atau kosong. Dengan begitu saya mengerjakan semua soal sebisa saya. Istilahnya, sih, gini. "Tau jawabannya atau engga, isi aja!"

Mungkin strategi saya waktu itu agak ngawur, tapi kalo dipikir-pikir lagi itu bisa saja menguntungkan. Saya gak tau taun depan bakal kayak gimana. Yang penting sesuaikan saja dengan sistem penilaiannya.

4. Jangan peduli cibiran orang. It is your choice not theirs.


Saya punya pengalaman pahit saat berjuang di SBMPTN. Saya selalu dibilang punya mimpi terlalu tinggi buat masuk Universitas Indonesia. Karena kata mereka belum pernah ada yang masuk UI dari sekolah kita. Bukan cuma itu, banyak juga dari mereka yang mencibir program studi yang saya pilih.

"Buat apa belajar ipa 3 taun kalo ujung-ujungnya murtad?"
"Emang bisa di Pajak?"
"Yakin nanti jadi pegawai pajak yang jujur?"
"Mau jadi koruptor, dong, jaman sekarang mana ada orang jujur."
"Hah? Apaan itu Filsafat? Gak jelas namanya juga."
"Mau jadi ateis, ya, masuk filsafat?"
"Level UI tinggi, bro, gaakan kesampean!"


Mungkin pada awalnya kata-kata di atas menjatuhkan. Tapi setelah lama-kelamaan saya sudah terbiasa dan jadi bodo amat. Toh, nanti saya yang kuliah, bukan mereka. Kalo nanti saya gagal, yang gagal saya, bukan mereka. Karena ini udah jadi pilihan saya. Mau bagaimanapun kata orang, saya tetap fokus sama mimpi saya, karena yang berjuang itu saya.

Selama menurut kalian pilihan itu baik. Kenapa engga buat diperjuangin? Meskipun kata orang pilihan kita gak baik, itu menurut mereka. Biarkan mereka berpendapat, jangan diambil pusing. Karena kita memilih sesuatu pasti ada alasannya.

Alhasil dengan fokus ke tujuan saya tanpa mikirin omongan orang. Sekarang saya bisa membungkam mulut mereka semua. Malah, mereka menyesal sudah ngomong kaya gitu sama saya.

Api gak harus selalu dibalas dengan api.

Walaupun setelah saya lolos SBMPTN masih ada yang mencibir. Selalu saya biarkan. Saya ingat kata-kata dari temen saya.

"Biarin Jal, semakin tinggi pohon semakin kencang angin yang menerpa. Semakin pohon itu berbuah semakin banyak orang yang ingin melemparinya dengan batu."


5. Restu orangtua


Walaupun saya simpan ini di poin terakhir, tapi ini yang paling utama. Karena tanpa restu orangtua kalian gabisa jadi apa-apa. Jangan gegabah menentukan pilihan, diskusikan dengan orangtua, minta restunya. Karena nanti yang membiayai kamu kuliah adalah mereka.

Dulu waktu SNM saya tidak direstui memilih PTN di luar Bandung. Tapi saya ngotot ingin merantau. Alhasil SNM saya gak lolos.

Tapi di saat SBM saya minta restu. Awalnya mereka tetap tidak mengizinkan. Mereka ingin saya kuliah di Bandung. Tapi setelah dijelaskan baik-baik, akhirnya saya dibolehkan memilih PTN di luar Bandung. Dan alhasil, saya diterima di Universitas Indonesia jurusan Ilmu Filsafat. 

Restu orangtua memang mujarab. Maka dari itu jangan lupa minta doa kepada mereka setiap waktu. Saat pergi sekolah, saat akan mengerjakan tes, saat sebelum pengumuman. Insyaallah.


Sebelum saya tutup saya mau ngasih pesan. Apapun hasilnya nanti, percayalah itu yang terbaik buat kita. Walaupun saya sempat kecewa tidak diterima di pilihan pertama yang sangat saya idamkan. Saya tetap ikhlas dan berhuznudzon sama Allah. Allah selalu memberikan yang terbaik buat kita, bukan apa yang menurut kita baik.

Mungkin segitu saja. Maaf kalo panjang. Sebenarnya ini masih banyak yang belum tersampaikan, tapi mungkin bisa lain waktu saya sampaikan. Semoga tips ini bisa membantu. Mohon diambil yang baiknya dan perbaiki yang buruknya, ya!

Kalo ada yang punya pertanyaan atau mau tau lebih dari ini. Feel free to ask me!

Terima Kasih Kang!

Sobat FST, kalo ada diantara kamu yang ingin bertanya ataupun sharing-sharing bisa melalui kontaknya kang ijal di instagram : rizaalsa

Assalamualaikum Wr.Wb, Hai semuanya kenalin nama Aku safira di SMA aku lebih sering  dipanggil "ijah" bahkan sama guru-guru. Ak...



safira agroteknologi universitas brawijaya

Assalamualaikum Wr.Wb, Hai semuanya kenalin nama Aku safira di SMA aku lebih sering  dipanggil "ijah" bahkan sama guru-guru. Aku adalah alumni dari SMAN 17 Bandung angkatan 2017. Sekarang aku kuliah di Universitas Brawijaya tepatnya  Fakultas Pertanian, aku masuk UB itu tahun 2018 yang artinya aku ikut adik kelas.

Sebenernya aku udah kuliah ditahun 2017, waktu itu aku kuliah di Universitas Pertamina Program studi Teknik Lingkungan. Universitas Pertamina ini adalah universitas swasta baru (waktu aku masuk baru 2 angkatan sama aku) yang didirikan oleh Pertamina Foundation. 

Banyak yang bertanya kenapa aku pindah, alesan pertama dan yang paling utama yaitu karena orang tua aku – doi masih penasaran sama kenapa aku gamasuk PTN . Kedua, Aku sebenernya gasuka matematika dan fisika which is (asik) di Teknik Lingkungan itu harus mampu dan menguasai kedua hal itu, karena kalo enggak, ya matik lah awak. 


Mencoba Semua Test (Termasuk SNMPTN)


Oke skip ya, tahun 2017 itu aku udah coba semuaaaaaa tes masuk PTN (dan juga PTS), mulai dari SNMPTN pilihanku itu FSRD ITB, Manajemen Hutan IPB, Silvikultur IPB. Tinggi-tinggi banget emang gila pede nya kelewatan akutuh. 

Tapi aku suka, gimana dong? wkwk. Next gak keterima SNMPTN aku ya sedih mah iya pasti banget, karena yang awalnya aku “udah gausah berharap snm” –temen2 and also me. Lama-lama menjelang pengumuman snm aku jadi berharap besar, karena aku mager banget buat belajar SBMPTN lagi. 

Dan ternyata aku dapet kata maaf, yaudah dong dari situ aku belajar (setengah mati/hati?) buat SBMPTN, tapi aku gak sama sekali ikutan bimbel yang fokus un/sbm karena emang dari dulu aku gapernah dimasukin bimbel sama orang tua aku. 

Jadilah aku cuma ’belajar bareng Allan’ seorang teman sekelas yang mengikuti bimbel di inten dan menyebarkan ilmu yang memang sudah dimilikinya (dalam artian, emang cerdas bgt anaknyatuh) kepada teman sekelasnya.

Menjelang SBMPTN


Beruntungnya, teman sekelasku ini punya semangat belajar yang bisa dibilang tinggi. karena bahkan kami belajar bareng-bareng kalo ada waktu kosong atau sepulang sekolah buat SBMPTN ini. Menjelang SBMPTN aku udh kembali ke asal aku, yaitu Tangerang. 

Artinya aku cmn bisa belajar ‘sendiri’ dengan buku sakti SBMPTN yang dibeli di gramed. Di SBMPTN aku milih IPB lagi dengan jurusan yang sama. Sebenernya aku pengen banget masuk seni, cuman karena seni itu soshum dan aku ini males banget buat belajar soshum lagi apalagi ipc (saintek aja pusing, gimana ipc?) jadilah aku milih yang sangat saintifik, dan kebetulan aku juga suka sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan.

SBMPTN lagi-lagi kata maaf yang keluar, okesip. Sedih banget dong pasti? Iyalah gils. Tapi yaudah, aku beruntung dan bersyukur aku masih dikasih kesempatan buat ikutan tes mandiri mulai dari tes mandirinya IPB (lagi-lagi IPB), Undip, UNS dan tes swastanya tuh aku coba Telkom sama Pertamina. Dari ketiga UM PTN yang aku ikutin itu.




Alhamdulillah gak ada juga yang keterima. Sampai akhirnya Pertamina mau terima aku masuk ke Teknik Lingkungan, dan juga Telkom Desain Interior. Aku akhirnya milih Teknik Lingkungan, karena manfaat yang akan aku berikan .

Sekilas Tentang Jurusan Agroteknologi


Seperti namanya di jurusan ini kamu bakal belajar tentang teknologi dalam produksi hasil pertanian. Mulai dari cara mengelola tanaman, lahan, ekosistem dan juga bagaimana caranya mengatasi hama juga.

Selain itu, kamu juga akan mempelajari tentang berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pertanian, pembenihan, dan juga perkebunan. Apalagi di industri 4.0 seperti saat ini pasti teknologi yang akan kamu pelajari bakalan semakin mutakhir.

So, kamu juga bisa buat kamu yang punya pertanyaan tentang jurusan ini bisa tanya-tanya ke Teh Safira melalui comment section, atau juga bisa ke ig nya di @sfrnrlizh












Sedikit Pengalaman Tentang Test Poltekkes Bandung Hi! Perkenalkan nama aku  Salsabila Asyifa Hasanah , Aku Alumni SMAN 17 Bandung tahun 201...


Tes kesehatan poltekkes bandung salsabila


Sedikit Pengalaman Tentang Test Poltekkes Bandung

Hi! Perkenalkan nama aku  Salsabila Asyifa Hasanah , Aku Alumni SMAN 17 Bandung tahun 2016 , Selama sekolah aku murid yang biasa biasa aja, Engga pernah masuk 5 besar di kelas sama ga pernah juara umum di sekolah juga. 

Sekarang aku Mahasiswa Jurusan Kebidanan di Politeknik Kesehatan Kementerian kesehatan Bandung  kalo disingkat namanya jadi (Poltekkes Kemenkes Bandung). Banyak orang yang ngga percaya aku bisa masuk kebidanan di Poltekkes Kemenkes Bandung bahkan guru-guru aja ngira pake orang dalem .

Padahal sama sekali ngga, Aku lolos murni ujian tes.  Disini aku bakal nyeritain sedikit cerita aku bisa jadi mahasiswa di Poltekkes Kemenkes Bandung.

Pengen Banget Jadi Perawat

Berawal dari masuk SMA kelas 10, Kelas 10 dulu aku sempet masuk kelas IPS aku inget banget aku masuk di kelas 10 IPS 3, aku cuman 3 hari di IPS dan langsung pindah. Waktu aku masuk kelas IPS rasanya gimana yaa sedih karena cita-cita aku tuh ingin jadi perawat. Kenapa perawat? soalnya kalo dokter aku sadar diri aku gabakal kuat buat belajarnya. Jadi akhirnya aku minta di pindahin ke kelas IPA dan alhamdulillah bisa pindah ke kelas IPA 5.

Ternyata pelajaran IPA di SMA aku kurang bisa ikutin  aku juga kurang aktif padahal di jaman aku kelas 10 itu angkatan pertama pake kurikulum 2013 yang mengharuskan siswa untuk aktif, tapi aku kurang aktif alhasil jeleklah nilai aku waktu Ujian Tengah Semester sampe Ranking 5 dari bawah , rasanya malu banget sedih juga nilai jadi turun terus orang tua juga marah.

Akhirnya aku masuk les privat tapi aku yang dateng ke tempatnya. Berkat les ini aku bisa mulai ngejar ketinggalan aku. Dari situ Aku mulai aktif di kelas, sampe pengumuman semester pertama aku bisa naik ranking dari 5 terbawah jadi ranking 14, alhamdulillah nilai aku meningkat.

Nah mulai naik kelas 11, disuruh pilih lintas minat aku pilih geografi ketika banyak orang pilih ekonomi. Kenapa aku pilih Geografi? karena gurunya asik dan aku males ngitung, aku lemah dalam hitungan.


Baca Juga: Perjuangan Sartika Menebus Psikologi UIN Sunan Gunung Djati


Menetapkan Hati Buat Jadi Bidan

Masuk kelas 11 ternyata aku masuk ke kelas IPA 6. Disitu aku ngerasa kelas IPA 6 ini lebih asik dari kelas aku sebelumnya. Tapi, karena satu dan lain hal aku ngerasa pikiran awal aku ini salah. Aku harus bertahan di kelas ini untuk 2 tahun. awalnya berat ngejalaninnya gabetah tapi orangtua selalu nguatin untuk bertahan dan alhamdulillah masih ada temen yang nguatin yang masih mau bareng aku sampe lulus , ga mudah untuk bertahan diposisi itu waktu itu.

Kelas 11 semester 1 masih nikmatin awal kelas 11 sama kaya anak lain ulangan kerjasama pr nyontek dan lain-lain. Nah pas masuk semester 2, semester 2 itu waktunya mulai mikir mau jadi apa kuliah dimana. Dulu aku pengen banget jadi perawat karna keluarga aku sebagian besar kesehatan dan kebetulan mamah dan teteh bidan , kenapa aku mau jadi perawat waktu itu karna takut jadi bidan.

Tapi di doktrin sama teteh untuk jadi bidan banyak benefitnya daripada perawat. Terus teteh juga bilang kalo bidan lebih banyak menghafal dari pada itung itungan , aku seneng karna aku lebih milih hafalan daripada itung-itungan akhirnya aku pilih bidan. Semenjak kelas itu aku fix tetepin hati aku jadi bidan bukan jadi perawat lagi hehe.

Masuk ke kelas 12 ,  aku masih di nama kelas yang sama kaya kelas 11 , kelas IPA 6 dan dengan orang orang yang sama juga. Di sini berasa udah pengen cepet-cepet lulus sma terus kuliah kuliah, guru guru sma selalu bilang


“ Kalian ini sebenernya setengah kaki kalian itu ada diluar dan setengah lagi ada di sekolah , tinggal satu langkah lagi buat kalian melangkah bebas yaitu UN”


Dan memang yang itu aku rasain satu langkah lagi untuk bisa keluar dari sma. Dikelas 12 aku bukan tipe murid yang belajar banget aku masih sama kaya kelas 11.

Masih males-malesan lambat untuk mengerti gapaham hitung- hitungan padahal aku di kelas IPA yang banyak ngitung udah tersedih banget karna bingung  aku takut UN tapi aku masih bisa aja bolos pelajaran MTK wajib. Tapi, menjelang UN aku mulai sadar dan bener bener ngerasain takut ga lulus.

Dikit-dikit aku mulai berubah mulai kerjain soal-soal dari yang bisa aku kuasain, aku juga mulai rajin shalat Dhuha bareng temen setiap pagi ada jadwal shalat dhuha aku sempetin dulu shalat dhuha selalu berdoa minta di mudahkan, minta bisa bahagiain mama papah supaya bisa keterima univ negeri karena riwayat pendidikan aku yang sebelumnya tuh ga bagus.

Aku juga sering ke BK buat nyari info dimana aja jurusan kebidanan yang negeri waktu ke BK aku dikasih tau kebidanan Itu ada di Universitas Airlangga, Unpad sama Poltekkes Kemenkes Bandung yang negerinya. Mamah juga nyaranin di Poltekkes Kemenkes Bandung karena mamah alumni disitu juga. Nah, kan pas banget semenjak saat itu tujuan aku adalah Kebidanan di 3 tempat itu.


Baca Juga: Cerita Ardian Menembus S1 PGSD UPI


Bisa Sampe Keterima di Kebidanan Poltekes

Aku mulai cari-cari info tentang jurusan kebidanan di 3 tempat itu Kalo Unair itu kan universitas jadi cara masuknya itu SBMPTN kalau Unpad Kebidanan itu SMUP jadi jalur mandiri setalah SBMPTN dan Kalau Poltekkes itu jalur Masuknya Ujian tulis.

SMUP Unpad dan Ujian tulis Poltekkes itu waktunya masih lama.  Kebetulan waktu itu ada Jalur SNMPTN dimana yang bisa daftar itu 75% siswa Alhamdulillah aku dapet jalur itu dimana engga semua temen aku dapet jalur itu. 

Langsung aja Aku daftar pilihan pertamanya itu Kebidanan Unair , karna aku gatau kan pilihan ke-2 sama ke-3 nya apa, jadi aku asal aja pilih Ners Unair sama Perawat Unpad aku asli ngasal yang dipikiran aku yang penting kebidanan ada di pilihan pertama.

Selain itu, buat jaga-jaga aku daftar juga ke PTS dan masih di jurusan yang sama waktu itu aku daftar ke 2 STIKES. StieKes pertama ternyata aku masih bisa daftar jalur PMDP (jalur Rapot) di StieKes ke dua almamaternya teteh dulu aku juga bisa Lewat Jalur PMDP.  

Gatau kenapa males ngga semangat gitu waktu mau daftar ke StieKes swasta padahal stiekes swasta itu lumayan bagus setelah yang negeri.  Setelah ada pengumuman SNMPTN ternyata disitu aku salah strategi aku gagal  aku gak lolos.

Ada rasa sedih kecewa sekaligus bersyukur juga karna aku ga minat minat banget ke unair karna jauh di luar bandung mamah papah juga kurang setuju aku disana. Semenjak itu, aku fokus SMUP Unpad dan ujian Poltekkes. 

Engga lama dari situ Pengumuman Stiekes swasta keluar alhamdulillah aku keterima Tahap I jalur PMDP di 2 Stiekes swasta itu aku ambil Stiekes pertama lokasinya di cimahi . terus aku ikut tes Tahap II yaitu tes kesehatan . Aku ikut tes kesehatan dan alhamdulillah aku lolos lagi dan diterima di Stiekes itu . 

Jadi sebenernya sebelum UN aku udah nyantai karena aku udah punya pegangan swasta kalau kalau aku engga diterima di negeri .


Terus UN , terus pengumuman kelulusan alhamdulillah aku lulus ya walaupun nilainya gabus bagus amat . nah waktunya SBMPTN Jalur ujian tulis untuk masuk PTN aku ga ikut karna Aku Fokus SMUP Unpad Sama Ujian Poltekkes . aku mulai rajin les buat test Unpad sama Poltekkes . 

Karena SMUP Unpad itu Jalur terakhir masuk Unpad waktunya masih lama . Kebetulan Info Poltekkes udah ada kebetulan Bem Poltekkes ngadain Tryout dan Open House Poltekkes aku ikut tryoutnya dan alhamdulillah gajelek-jelek amat sih rankingnya aku masuk ranking 21. 

Ngga lama dari Situ di buka pendaftaran online poltekkes. Aku semangat banget daftar poltekkes aku selesain semua pendaftarannya secepat mungkin setiap hari aku liat statisik pendaftaran di web poltekkes banyak banget yang daftar kebidanan dari situ aku tau kalo masuk poltekkes itu susah banyak saingannya karna sampai puluhan ribu orang tapi aku ga jadi ngedown justru tambah semangat . setelah pendaftaran beres dan cetak kartu peserta. 

Lalu pas hari tesnya , tes itu 100 soal dan engga kaya sistem SBMPTN  yang ada sistem plus minus . Waktu ngerjain aku kaget soal tryout sama ujian tulisnya beda aku udh mulai males dan ngedown tapi aku coba kerjain semampunya dan dari 100 soal cuman bisa 40 yakin sisanya bismillah . habis test aku cuman bisa pasrah nunggu hasil pengumuman . 

Aku inget waktu pengumumman itu hari sabtu aku tes hari selasa . aku bangun kesiangan dan waktu cek hp penuh notif temen nanyain lulus atau engga . ternyata temen temen yang aku pengen satu kampus  engga pada lulus . 

Nah disitu aku belum buka web pas buka web alhamdulillah seneng banget lulus ujian tahap 1 warnanya hijau seneng banget langung keluar kamar kasih tau mamah papah , mamah papah ikut seneng banget aku bisa di negeri, jadi  cuman aku dan 2 temen aku yang lulus tahap I . 

Test Wawancara Poltekkes

Udah Tahap I lolos kita harus daftar ulang lagi buat Tes Tahap II yaitu , kesehatan dan Psikotest . tes tahap II nya juga sama pas bulan puasa . Aku ikutin serangkaian tes kesehatan kaya pada umummnya terus 2 hari kemudian baru psikotest , aku sebelumnya udah belajar buat psikotest aku belajar psikotest yang menghitung koran dan itu cukup menguras pikiran banget sampe pusing.

Aku kira tes cuman selesai sampe situ ternyata besoknya ada wawancara tapi cuman jurusan bidan aja jurusan yang lainnya engga. Terus aku di test wawancara alhamdulilah aku bisa jawab semua pertanyaan dengan tepat dan lancar . 

Tinggal tunggu pengumuman tahap II dan pas hari pengumumannya tengah malem aku buka web alhamdulillah aku lolos lagi tes tahap II dan fix Diterima di Poltekkes Kemenkes Bandung dan sekarang aku menjadi bagian dari keluarga mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bandung.

Hallo! Perkenalkan nama saya Indah Meilania, tinggal di Bandung, kuliah di Bandung. Saya merupakan alumni SMAN 17 Bandung angkatan 2016. Saa...



Hallo! Perkenalkan nama saya Indah Meilania, tinggal di Bandung, kuliah di Bandung. Saya merupakan alumni SMAN 17 Bandung angkatan 2016. Saat ini saya sedang kuliah di UPI, Program Studi Pendidikan Teknik Elektro. Dalam tulisan kali ini, saya akan menceritakan bagaimana saya bisa masuk UPI dan mengapa memilih prodi tersebut.

Sedikit Flashback di Kelas 10

Tahun 2013, saya lulus dari SMPN 25 Bandung dan melanjutkan ke SMAN 17 Bandung. Tahun pertama saya masuk SMA, ada isu bahwa penjurusan (IPA dan IPS) akan dimulai sejak kelas X. Dan benar saja, setelah dibagi kelas saya masuk ke peminatan MIPA dan menempati kelas X MIPA 1. 

Saat kelas X, saya akui saya belum begitu rajin dalam belajar, tapi entahlah saya bisa menembus peringkat yang cukup tinggi. Saat akan naik ke kelas XI, siswa diminta untuk memilih lintas minat yang pada saat kelas X dipelajari dua-duanya, kelas XI harus memilih salah satu. Antara geografi dan ekonomi. 

Karena saya menyukai pelajaran geografi dan sempat berkeinginan meneruskan kuliah di jurusan yang berhubungan dengan geografi, saya memilih lintas minat geografi dan menempati kelas XI MIPA 5. Saat kelas XI, saya menyadari bahwa saya harus meningkatkan belajar saya. 

Jurusan Astronomi?

Saya sempat berpikir untuk masuk kuliah jurusan Astronomi di ITB karena hanya ITB satu-satunya yang ada jurusan Astronomi. Selain itu saya ingin masuk jurusan Geofisika, karena saya (sedikit) menyukai pelajaran fisika. Naik kelas XII, saya merasa saya lebih rajin daripada kelas X dan XI.

Semester pertama, saya mulai berpikir jika saya ingin mengambil jurusan Astronomi prospek kerjanya sedikit susah. Jadi saya berkeinginan untuk mengambil jurusan seperti Geofisika, Geologi, Geodesi dan teman-temannya. Awal semester 2, hati saya mulai berubah. Entah mengapa saya ingin mengambil jurusan Teknik Elektro, saya berpikir lulusan dari jurusan tersebut banyak dicari karena teknologi semakin tahun semakin maju. 

Saya mencari review-review di google juga cukup membuat saya memantapkan pilihan. Pada saat saya mencari informasi tentang Teknik Elektro UNPAD, ternyata prodi tersebut baru dibuka tahun 2015, berarti baru terdapat satu angkatan dan akreditasinya belum ada. SNMPTN 2016 memiliki aturan baru yaitu hanya 75% siswa yang bisa mengikuti SNMPTN. 

Memilih UPI

Dan alhamdulillah saya satu diantara 75% tersebut. Pada saat pengisian SNMPTN, saya memilih UPI dipilihan pertama, mengapa? Karena (biasanya) Universitas manapun tidak ingin dinomor duakan. Dan saya lebih realistis karena biasanya banyak alumni SMAN 17 yang diterima di UPI daripada UNPAD. Jurusan pilihan pertama saya tetap Teknik Elektro UPI. 

Pilihan kedua saya bingung, saya mencari review tentang jurusan Teknik Sipil, ternyata banyak yang bilang kalo perempuan itu lulusan untuk kerja lapangannya kurang dibutuhkan (katanya). Jadi setelah saya menimbang-nimbang akhirnya saya memutuskan untuk memilih prodi Pend. Teknik Elektro untuk pilihan kedua. 

Mengapa saya mengambil itu, karena saya pikir jika Pendidikan pun kita samasama mempelajari Elektro. Selain jadi guru kita juga bisa menjadi teknisi. Pada saat pengumuman SNMPTN, saya membukanya dengan teman-teman kelas. 

Akibat server down, jadi hanya menggunakan satu laptop. Teman-teman saya sudah membukanya dan tidak ada yang keterima. Tinggal saya seorang yang belum membukanya. Dan pada saat membukanya, saya diterima di UPI jurusan Pend. Teknik Elektro. 

Pada saat akan daftar ulang, saya baru mengetahui bahwa di prodi terawbut terdapat alumni 17 angkatan 2015. Jadi salah satu penilaian dalam SNMPTN, yaitu melihat rekam jejak alumni dari sekolah tersebut. Alumni dari sekolah tersebut baik atau bermasalah. 

Jika bermasalah biasanya tidak akan mengambil dari sekolah itu lagi sebaliknya jika baik, maka tahun selanjutnya akan ditambah. Benar saja, tahun 2015 satu orang, angkatan saya dua orang. Mungkin angkatan 2017 bisa 3-4 orang.

Review: Jurusan Teknik Elektro

Sedikit mereview jurusan saya, jika kalian ingin mengambil jurusan Elektro baik pendidikan maupun murni. Semester pertama kalian akan belajar dasar-dasar, seperti Matematika Dasar, Dasar Teknik Elektro, Dasar Komputer dan Pemrograman, Fisika I, yang paling ekstrem sih Gambar Teknik Elektro karena kalian akan mengerjakan tugas dengan deadline sebentar dan siap-siap kantung mata menghitam hahaha. 

Tapi jangan khawatir, untuk kalian yang memang menyukai hal-hal dibidang teknologi, jurusan ini memang sangat cocok. Di DPTE (Departemen Pendidikan Teknik Elektro) UPI, terdapat 3 program studi yaitu Pendidikan Teknik Elektro S1, Teknik Elektro S1, dam D3 Teknik Elektro. Untuk D3, hanya jalur PMDK dan SM (Seleksi Mandiri). PMDK biasanya berbarengan dengan daftar SNMPTN. Kalo SM, setelah pengumuman SBMPTN.

So, saya tunggu kalian di DPTE FPTK UPI!!!


Bersama dengan teman waktu MABA.

Foto pada saat pelepasan SMA.

“Rezeki,maut,jodoh memang sudah ada yang mengatur. Tapi semuanya juga perlu usaha dan  proses untuk mendapatkannya. Hargai proses, cintai pr...




“Rezeki,maut,jodoh memang sudah ada yang mengatur. Tapi semuanya juga perlu usaha dan  proses untuk mendapatkannya. Hargai proses, cintai proses, terus berproses”.


Assalamualaikum, Hello World!

Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu, nama saya Aprilia Rahmawati biasa dipanggil April tapi pas akhir-akhir SMA tiba-tiba banyak yang panggil Prile gak tau kenapa. Saya lahir di Bandung hanya saja kedua orangtua saya berasal dari Sumatera Barat. 

Oiya saya juga alumni SMA Negeri 17 Bandung tepatnya angkatan 2016, dan saat ini sedang melanjutkan pendidikan saya di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung (UIN SGD BDG) jurusan Teknik Informatika. 

Kalau di UIN Teknik Informatika tergabung dalam Fakultas Sains dan Teknologi. Kenapa di awal saya menggunakan kata hello world? Itu bukan so asik atau gimana, jadi saat pertama masuk di kelas praktikum dasar pemrograman, membuat program hello world lah yang diajarkan pada mahasiswa baru informatika di kampus saya. Jadi Hello World jadi kata yang iconic untuk mahasiswa teknik informatika.

 
Tentang Perjuangan Masuk Kuliah

Sebenarnya saya agak sedikit gimana gitu saat pertama diminta bercerita tentang perjuangan masuk PTN. Soalnya kisah-kisah saya menyedihkan dan agak panjang guys. Tapi gak apa-apa, semoga ada yang kuat baca sampai akhir hehe. Dan jika ada yang bisa diambil pelajaran buat kalian boleh diambil, tapi jika ada yang melenceng maafin ya.


Awal saya bersekolah di SMAN 17 Bandung saya masuk di kelas X-IPA 4 lalu pas kelas XI dan XII saya masuk di kelas IPA 1. Selama saya bersekolah di SMA, saya termasuk anak yang biasa-biasa aja. Ranking ya ditengah-tengah. Tapi saya orangnya suka nanya-nanya, kalau ga ngerti ya nanya ke temen yang lebih pinter sampai akhirnya ngerti. Jadi sedikit-sedikit ya dapet ilmunya.

Terus ga begitu aktif organisasi juga. Tapi ya Alhamdulillah saya anaknya gak macem-macem. Soalnya saya mikir akademik saya biasa-biasa aja terus kalau saya jadi anak yang suka bikin ulah apa yang bisa dibanggakan? 

Nah terus, ngomongin rencana kuliah waktu kelas X saya belum memikirkan apapun tentang mau lanjut kemana saat saya lulus nanti. Pas kelas XI juga masih belum terlalu mikirin, soalnya mikirin pelajaran sama tugas yang ada aja udah bikin capek. 

Selain itu pas awal masuk di kelas XII teman-teman saya juga udah pada ribut mikirin mau kuliah kemana. Akhirnya saya ikut kebawa juga haha. Terus awal-awal tuh udah ada PTS yang nerima pendaftaran. Teman-teman saya lumayan banyak yang daftar. Mereka bilang buat jaga-jaga. Tapi gak tau kenapa saya malah gak tertarik buat nyoba. Bukannya takabur, cuma saya mikir kalau masih ada kesempatan kenapa gak dijalanin dulu aja. 

Toh katanya rezeki,maut,jodoh udah ada yang ngaturkan? Nah perjuangan saya buat bisa masuk PTN dimulai dari kata-kata itu “rezeki,maut,jodoh udah ada yang ngatur”

Waktu pun terus berjalan, hingga pada suatu ketika saya nemu orang di instagram. Dia cantik, jago masaknya, tau kandungan-kandungan gizi di makanan yang dia buat, tapi dia sekarang jadi entrepreneur juga. Setelah saya cari tau, ternyata dia itu lulusan ilmu gizi di suatu universitas. Wah, berawal dari situ saya tertarik sama ilmu gizi. 

Ketertarikan tersebut mendorong  saya untuk mencari-cari info tentang jurusan ilmu gizi, PTN mana saja yang ada jurusan ilmu gizinya, terus kuliah ilmu gizi itu nanti bakal gimana aja, gelar yang didapetnya apa dll. Sampai akhirnya saya memantapkan hati buat ngejar pengen masuk jurusan ilmu gizi. 

PTN yang saya pilih pada saat itu adalah IPB. Terus ketika saya menemukan jurusan apa yang saya mau pilih, saya ngobrol ke orangtua. Pertama papah saya kaget. Karena ga pernah mikir saya bakal nyebutin jurusan itu. Mungkin papaah mikir “ini anak dapet pikiran dari mana? Dapet ide dari mana?” setelah debat panjang akhirnya papah bilang “yaudah gimana ia aja, kalau ia suka ya ambil aja. Karena nanti ia yang jalanin” dan mamah sependapat, yaudah akhirnya saya mulai konsisten sama jurusan yang saya pilih.

 
Lalu gak lama kan pihak sekolah ngumumin, katanya kuota siswa yang bisa ikutan SNMPTN itu juga 75% dan itu berdasarkan ranking paralel. Dan ternyata saya kebagian masuk di 75% itu. SNMPTN kan diperbolehkan memilih 3 jurusan. Akhirnya saya memilih 2 jurusan di IPB yaitu Ilmu Gizi dan Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) kenapa IKK? Karena setelah saya baca-baca juga IKK bakal belajar tentang gizi juga cuma konteksnya aja yang agak beda. 

Lalu pilihan ketiga adalah jurusan Biologi di UIN. Terus akhirnya fokus saya berpindah ke UN. Saya juga ikut bimbel. Ya kata saya sih lumayan membantu. Selain difokuskan ke UN, saya juga terus digenjot untuk berlatih soal-soal SBMPTN. Dan diberikan tryout-tryout sebagai latihan juga.

Singkatnya, pengumuman SNMPTN dan saya dinyatakan tidak lulus. Memang sedih, tapi ya saya juga sadar banyak teman-teman saya yang nilainya jauh lebih bagus, karena kan berdasarkan nilai raport.
Lalu kedua saya mencoba mengikuti test di Poltekkes Kemenkes dengan mengambil program D4 Ilmu Gizi. Tapi ternyata belum rezeki juga.

Untuk kedua kalinya saya dinyatakan tidak lulus. Ini rasanya lebih sedih dari tidak lulus SNMPTN.
Lalu saya terus berjuang untuk mengikuti SBMPTN. Keinginan buat main, males-malesan itu semua disingkirkan. Tapi ternyata saat hari H SBMPTN, jenis soal yang saya terima itu sedikit berbeda dengan yang biasa saya latih di bimbel.

Rasanya kaget,kesal juga. Tapi ya saya berusaha mengerjakan sebaik mungkin. Tapi gak tau kenapa saya memang ga yakin dengan hasil SBMPTN ini. Ketika ditanya orang tua pun saya cuma bisa bilang “Insya Allah” saya memasrahkan semuanya. Disini mulai bingung, kalau gak lulus di SBMPTN juga terus saya harus gimana. Sempet mikir kalau gak masuk PTN, gak mau kuliah.

Terus selanjutnya saya mengikuti test di Polban, sebelumnya saya ga pernah mikir untuk ikut test di Polban juga. Tapi papah bilang kalau masih ada yang bisa diperjuangin, perjuangin aja dulu semuanya, arti lainnya kalau masih ada test yang bisa diikutin ya ikut aja siapa tau nyangkut. 

Akhirnya saya memutuskan ikut test ujian masuk Polban dengan mengambil program D4 Akuntansi dan Keuangan Syariah. Kenapa berpindah ke jurusan di ilmu ekonomi? Soalnya pelajaran lintas minat yang saya ikutin di sekolah adalah ekonomi. Dan di pelajaran ekonomi nilai saya cukup bagus dan saya memang menyukai pelajarannya juga. Jadi itu yang menjadi pertimbangan.

Menjelang Pengumuman SBMPTN

Di hari-hari menunggu pengumuman SBMPTN,Poltekkes,Polban yang benar-benar bikin pikiran kemana-mana, tiba-tiba datang tukang pos ke rumah. Pak pos tersebut ternyata membawa surat yang ternyata dikirim oleh pihak UNPAS. Isinya adalah saya bisa memilih satu jurusan di Fakultas Teknik UNPAS tanpa harus mengikuti test. 

Saya merasa kaget dan aneh kenapa tiba-tiba ada surat kaya gitu. Saat saya menghubungi teman saya, ternyata dia tidak mendapat surat seperti itu. Saya juga berpikir kenapa Fakultas Teknik? Dimana prodi-prodi di fakultas teknik tersebut yang belum pernah masuk dipikiran saya. 

Tapi akhirnya orangtua saya bilang “mungkin itu salah satu rezeki kamu ia, gak apa apa Alhamdulillah kita pegang dulu aja. Sekalian kamu tentuin kalau memang surat itu harus digunakan, kamu mau pilih jurusan apa” setelah berpikir panjang. Saya akhirnya memilih Teknik Lingkungan UNPAS jika nantinya memang harus menggunakan surat itu. Dan saya pun membuang jauh-jauh omongan saya yang “kalau gak di PTN ga mau kuliah”.

 
Tapi gak lama, saya dapat info bahwa Ujian Mandiri di UIN sudah di buka. Saya bilang lagi ke papah. Dan papah bilang “yaudah ia ikut juga aja testnya” saya sempet mikir “Ya Allah, kalau ikut test lagi berarti harus belajar lagi” lagi lagi mengeluh. Apalagi saat itu udah masuk bulan Ramadhan.

 
Tapi akhirnya saya mendaftar juga UM di UIN. Lagi-lagi, saya bingung harus pilih jurusan apa lagi. Dan kebingungan yang sekarang lebih lebih dari yang dulu. Karena waktunya mepet, dan ini juga salah satu kesempatan untuk bisa masuk PTN juga. Karena saking bingungnya, akhirnya saya minta ngobrol lagi bertiga sama mamah papah. Disana saya pertama minta maaf ke mamah papah karena udah nyusahin banget selama proses mau daftar kuliah ini. 

Bikin mereka ikut pusing juga. Ditambah puasa juga udah menuju minggu-minggu akhir dan tahun ini harusnya kami pulang kampung bersama dengan keluarga lain yang diluar kota juga menuju ke Sumatera Barat. Tapi, karena saya belum jelas kuliah dimana akhirnya papah dan mamah memutuskan untuk tidak jadi pulang kampung. 

Saya merasa sangat dosa, terus saya berpikir pokoknya test di UIN ini harus belajar sungguh-sungguh! Harus masuk! Akhirnya saya bertanya ke mamah dan papah “mah,pah aku mau nanya. Buat jurusan di UIN ini, aku bener-bener terserah mamah papah aja. Mamah sama papah yang tentuin aku harus ambil jurusan apa. 

Jadi mamah dan papah ridhonya aku masuk jurusan apa?” disitu mamah papah sempet diem dulu. Terus papah jawab “ia, sebenernya papah mau kamu ambil jurusan Teknik Informatika. Papah mau kamu lanjutin ilmu yang pernah papah dapet dulu waktu papah kuliah di jurusan infomatika juga.

” Disitu saya kaget, Teknik Informatika? Itu jurusan apaan. Itu ga pernah masuk list buat jadi ilmu yang saya pelajari. Saat saya nanya ke mamah, seperti biasa mamah cuma bilang “terserah ia aja mamah mah”. Karena tadi di awal saya juga udah janji buat pilih jurusan yang jurusannya itu pilihan orang tua. Akhirnya saya mengiyakan pilihan papah. Terus saya cium tangan mamah papah dan mereka ngedoain saya. 

Terus saya menyelesaikan proses pendaftaran UM UIN dengan memilih prodi S1 Teknik Informatika dan S1 Manajemen Keuangan Syariah. Setelah pendaftaran selesai, papah dan mamah tiba-tiba mengajak saya main ke UIN. Kami bertiga pergi kesana untuk keliling. Saat kami sampai lagi di gedung paling depan. Dibawah gedung itu terdapat pohon besar dan dibawah pohonnya banyak mahasiswa buka stand gitu. Karena kami kepo jadi kami datang ke stand itu. 

Ternyata stand-stand disana isinya tawaran untuk mengikuti bimtest (bimbingan untuk mengikuti test UM UIN) penyelenggara bimtest ini ada dari organisasi-organisasi mahasiswa dll. Sampai akhirnya papah nyuruh saya ikutan. Akhirnya saya daftar bimtest di organisasi Keluarga Mahasiswa Bandung Barat.

Bimtest Pun Tiba!

Akhirnya hari H bimtest datang. Bimtest yang akan saya jalani dimulai dari tanggal 24-27 Juli 2016. Dan ternyata 4 hari yang saya lewati di bimtest itu hari yang cukup berat melelahkan  ditambah lagi puasa, harus nginep juga. Dan tempat saya bimtest itu di tempat yang saya benar-benar asing tidak tau itu dimana. Hari pertama hanya perkenalan dan pengakraban saja. 

Saat malam waktunya tidur, ternyata kami peserta bimtest hanya tidur dengan dialasi tikar. Tanpa bantal ataupun selimut dan cuaca yang dingin. Disana saya merasa sedikit tersiksa. Saya sempet berpikiran pengen banget pulang bahkan kabur tapi mau kabur gak tau jalan harus kemana haha. 

Terus saat bimtest berlangsung pun itu bertepatan dengan pengumuman SBMPTN, dan ternyata saya dinyatakan lagi lagi tidak lulus. 

Disana saya merasa sangat down. Saya nangis. Saya ngeluarin semua yang saya rasain ke temen-temen yang baru saya kenal, Alhamdulillah nya saya dapat temen-temen yang sangat sangat baik. Baru kenal sehari, tapi kita peduli satu sama lain. Mereka gantian meluk saya lalu bilang “semangat pril, jangan nyerah. Kita berjuang bareng-bareng disini 4 hari. Biar kita masuk UIN bareng” itu bikin saya terharu banget. 

Sampai akhirnya saya semangat lagi. Setelah itu saya nelpon mamah untuk ngasih kabar gak baik itu. Lalu mamah jawab saat ditelepon “yaudah gak apa apa ia. Emang belum rezeki kamu disana. Kamu ga lolos SBMPTN kan berarti kamu gausah jauh-jauh pergi ke Bogor. Jadi kamu disini aja sama mamah di Bandung. Makanya sekarang bimtestnya bener biar bisa lulus di UIN” kata-kata mamah bikin saya tambah semangat.

Akhirnya hari-hari berikutnya saya lebih semangat ikut bimtest. Belajar dari jam 8 pagi sampai menjelang buka puasa. Malam-malam diisi mentoring oleh para mentor dan kakak-kakak mahasiswa. Disana saya banyak dapat ilmu. Bukan cuma ilmu dalam akademis, tapi ilmu tentang kehidupan juga. 

Mulai dari tidur di tikar sempit-sempitan, mau mandi harus jalan jauh dulu untuk sampai ke kamar mandi, makan alakadarnya dll. Dan itutuh panitia memang sengaja memberi fasilitas seperti itu karena disini juga mereka memiliki tujuan untuk membentuk karakter kita yang mau hidup susah sehingga tau bagaimana yang dirasakan oleh orang-orang yang sehari-hari hidupnya memang susah seperti itu. 

Apa-apa yang mereka mau harus diperjuangkan dulu. Mereka ingin mengenalkan hal-hal seperti itu kepada peserta bimtest. Dan saya ,merasa bersyukur bisa mendapat pengalaman kaya gitu. Akhirnya 4 hari bimtest berlalu dan saya pulang ke rumah. 

Dan Saat Itu Lebaran Tinggal Sebentar Lagi

Singkatnya seminggu setelah lebaran adalah hari untuk Ujian Mandiri UIN Sunan Gunung Djati. Saya kebagian ujian di aula kampus dan H-1 ujian itu kami peserta ujian memang sudah melihat lokasi tempat kami ujian sehingga saat hari pelaksanaan ujian kami sudah tidak bingung harus ke gedung dan ruangan mana. Ujian dibagi 2 sesi. Sesi pertama materi ujian mengenai pengetahuan tentang pelajaran agama islam. 

Mulai dari PAI, aqidah akhlak, tarikh islam (sejarah islam),fiqih, bahkan Bahasa Arab. Saat ujian sesi pertama, saat saya membuka lembaran soal, ternyata soal bagian pertama berisi pelajaran Bahas Arab dan itu isinya tulisan ARAB GUNDUL itu rasanya langsung gelap banget haha, karena ga mau malah jadi pusing mikirin Bahasa Arab yang tulisannya arab gundul itu, saya berpindah ke soal-soal lainnya. 

Kalau sesi kedua, soalnya berisi tentang pelajaran MIPA, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Tes Potensi Akademik (TPA). Akhirnya soal demi soal saya isi. Selesailah Ujian Madiri di UIN. Saya tinggal menunggu pengumuman yang ternyata pengumuman UM UIN itu berbarengan dengan pengumuman UM Polban.


Di hari-hari menunggu saya juga mendaftar Ujian Mandiri di Universitas Siliwangi (UNSIL). Saya memang ikut banyak ujian, makanya agak pusing dan capek banget juga selama proses mencari tempat kuliah ini. Tapi di Unsil saya lupa ngambil jurusan apa hehe.

Soalnya saya gak jadi ikut ujiannya alias cuma daftar doang karena Alhamdulillah ternyata beberapa hari sebelum ujian di Unsil pengumuman UM di UIN SGD BDG sudah saya dapat dan ternyata menyatakan bahwa saya LULUS dan berhak melanjutkan studi di Jurusan Teknik Informatika UIN SGD BDG. 

Awalnya saat hari pengumuman UM UIN dan Polban saya memang agak tidak terlalu semangat untuk membukanya. Jadi saya tunda-tunda terus, cuma tiba-tiba saya dapat sms dari kakak tingkat yang membimbing saya saat bimtest, isinya 

“SELAMAT DULUR APRILIA RAHMAWATI. ANDA LULUS UJIAN MANDIRI UIN SGD BDG DAN DITERIMA DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA” 

Saat menerima sms itu saya percaya gak percaya, lalu saya buru-buru cek. Ternyata Alhamdulillah memang benar. Ternyata panitia bimtest juga ikut mengecek lulus/tidaknya peserta bimtest pada UM itu. Akhirnya saya langsung ngasih tau papah dan mamah. Mereka terlihat senang. Saya pun jadi lebih senang lagi liat muka senang mereka.

Kita bertiga sangat bersyukur. Terus papah bilang “berarti kita gak jadi ke Tasik ia. Udah uang buat test di Unsilnya itung-itung sodaqoh aja tanda syukur” terus kita ketawa bareng. Rasanya tuh beban selama berbulan-bulan kaya lepas gitu. Dan akhirnya jadi masuk PTN hehe. 

Mungkin memang PTN saya tidak sebergengsi PTN lainnya, tapi saya bangga. Almamater saya sekarang banyak memberi pelajaran-pelajaran baru untuk saya yang mungkin tidak akan saya dapat di tempat lain.


Terakhir, karena tulisan saya udah kepanjangan, saya hanya mau menyampaikan. Jangan remehkan orang yang lulus perguruan tingginya itu lewat UJIAN MANDIRI, karena ujian mandiri itu ya tetap ujian yang sesungguhnya. Bukan hanya sekadar formalitas yang orang-orang sering bilang. Kalau emang nilai kita kalah dari peserta lain ya tetep tidak akan lulus. 

Dan saya juga mau bilang. Rezeki, maut, jodoh itu memang sudah ditentukan oleh Allah. Tapi kita juga tetap harus berusaha. Karena tidak ada hasil yang akan mengkhianati usaha. Dan ditambah harus terus berdoa. Dan saat kita menjalani proses untuk menggapai yang kita  inginkan kita harus menjalaninya dengan sebaik-baiknya. 

Karena lewat proses-proses itupun kita bakal dapet pelajaran yang gak akan pernah kita dapat di tempat manapun. EXPERIENCE IS THE BEST TEACHER. Sekarang saya tau kenapa Allah meluluskan saya lewat ujian mandiri sementara banyak diantara teman-teman saya yang lulus lewat SNMPTN/SBMPTN, mungkin Allah memang memberi saya kesanggupan lebih untuk berjuang lebih dari dari teman-teman saya. 

Makanya untuk semua PEJUANG PERGURUAN TINGGI NEGERI SEMANGAT!!! Dari jalur manapun kita lulus, itu bukan sebuah akhir. Tapi awal buat kita berjuang menghadapi tantangan lainnya. Hargai proses, cintai proses, terus berproses!

Dari kiri Dinda, Bunga, Saya dan Sartika.

Foto bersama jelang perpisahan SMA
Bangga menjadi mahasiswa Teknik Informatik UIN Sunan Gunung Djati

Assalamu’alaikum Wr. Wb Sesudahnya Alhamdulillah aku bisa membuat tulisan ini, walau sebenernya ini hanyalah sebuah tulisan kosong, dan kis...


universitas-pendidikan-indonesia


Assalamu’alaikum Wr. Wb

Sesudahnya Alhamdulillah aku bisa membuat tulisan ini, walau sebenernya ini hanyalah sebuah tulisan kosong, dan kisah pribadiku yang gak begitu penting buat kalian ketahui, tapi dibalik kisahku semoga ada secuil inspirasi untuk para pembaca sekaliannn…..

Jreng…..

Santai aja ya, bacanya jangan terlalu kaku hahah..


Sedikit Perkenalan

Hai para pembaca sekalian, kenalin ni yaa saat aku lahir papah dan mamahku ngasih nama kedua  aku ANISA FITRIYANTI yang di SMA popular dipanggil SENYUM. Karena nama pertama aku FEBRI FEBRIANTI malah bikin aku sakit, katanya sih namanya keberatan (keberatan bukan berarti bawa beban berat kiloan yaa).. Aku lahir di Bandung, SD di Bandung, SMP di Bandung, SMA di Bandung kuliah pun di Bandung (bukan kuli-ah ya!). Anak Bandung asli pokokna mah..

Udah lama sekali aku memimpikan untuk bisa masuk ke SMAN 17 Bandung. Tempatnya di Jalan Tujuh Belas, di Caringin deket Pasar Induk. Maklumlah aku dulu orangnya gak gaul dan gak mikirin sekolah yang neko-neko. Bagiku diterima di SMAN 17 juga udah bersyukur asal negeri, dan yang penting gak jauh dari rumah. (ciee anak rumahan.. takut yang jauh-jauh) Dan ya, akhirnya aku pun masuk kedalamnya. 

Tapi awalnya aku udah gak ngerasa aneh banyak orang yang gengsi masuk sana. SMAN 17 Bandung yaitu sekolah yang memberikan banyak kesan selama menjadi salah satu keluarga dari sekolah itu. Kekeluargaan yang sangat terasa bukan hanya sesama murid tetapi juga antar murid dan guru pun tercipta rasa kekeluargaan. Sekolah pun sudah kami anggap seperti rumah kami sendiri karena kami yang lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah bersama teman-teman.


Pada saat kelas X aku mendapatkan kelas X IPS 4 dikelas ini bagiku masih biasa aja. Karena pada saat itu tujuanku yaitu hanyalah mencari ilmu bukan untuk berteman banyak. Namun, pada saat itu aku  gaptek banget sama pelajaran yang berhubungan dengan komputer. Gimana ya, sebernya aku malu ceritain ini, tapi gak papalah.. Dulu aku takut banget sama yang namanya komputer, bahkan pas nyalain CPU nya aku takut computer itu malah hidup, ngeluarin cahaya dan langsung meledak, “DUARRR”…keluar asep deh…dan nantinya aku harus ganti semua kerusakannya. Tapi, Alhamdulillah Ibu Maya guru kewirausahaan pada saat itu mampu membuatku menghilangkan rasa takut pada komputer itu dan mengajariku untuk masuk ke dunia IT. Dan ya, akhirnya aku bisa mengenal 1 materi tentang corel draw pada saat itu dan langsung membagikan ilmu yang aku dapat kepada teman-temanku. Walau hanya secuil ingattt …


Pada saat itu pula aku banyak mengikuti organisasi yaitu, KLOSET (Kelompok Seni Tujuh Belas), TASRIM (Tali Silaturahmi Remaja Islam Masjid Miftahul Ulum, SATELIT, dan PMR (udah gakaktif tapi). Dan di kelas X aku mendapat kesempatan untuk mengikuti sebuah perlombaan yang berhubungan dengan desain grafis. Dulu aku bertim dengan 3 orang kakak kelas yang baru saling kenal yaitu Teh Mega, Kang Jihad, Kang Andi dan aku. Pokoknya itu lomba dikasih waktu cukup lama dan dengan tema “Say No To Free Sex” . Dan awalnya kami sempat kecewa dengan sekolah karna tidak menyediakan fasilitas untuk kami, tetapi tak apalah karena kami mampu memberikan kebahagiaan untuk sekolah, dan sekolah bangga pada kami. Karena pada saat itu Alhamdulillah kami mendapat Juara 1 Lomba Poster Tingkat Kota Bandung.

 
Dan kenaikan kelas pun datang, akupun beranjak ke kelas XI IPS 4 dengan nilai yang cukup memuaskan. Di kelas XI semester 2 aku baru sedikit membuka diri untuk berteman. Dan ya, teman-temanku memang banyak. Bahkan ada juga mereka yang sudah kuanggap sebagai sahabat malah memanfaatkanku (mirisss amat yaa) dan kebalikannya dulu mereka yang kuanggap teman biasa bahkan mungkin pernah ngomongin juga kalau aku tuh jutek malah jadi temen deket  dan bahkan jadi lebih (lebihnya sahabat ya bukan pacar). Dan merekalah sahabat yang aku cari yaitu Ardian dan Finna. Bagiku tidak penting berapa banyak sahabat yang aku miliki, tetapi kenyamanan dan kepercayaan yang aku butuhkan. Karena bagiku mereka sudah kuanggap sebagai saudaraku sendiri. Ingetnya di samping kita menuntut ilmu kita juga butuh dukungan orangtua dan sahabat dimanapun mereka berada. Itu juga bisa membantu motivasi dalam belajar lohh.. jadi bukan karna pacar aja…


Dikelas XI juga aku menjadi anggota keluarga di TASRIM dan mengikuti semua organisasi dan kegiatan didalamnya. Ada banyak sekali pengalaman yang aku dapat disana, dan maaf gabisa aku sebutin rinciannya (kaya harga aja). Dan di KLOSET aku mendapat amanah untuk menjadi Ketua KLOSET dan membimbing adik-adik untuk bisa mendalami semua kegiatan yang ada. Disini kita bukan hanya menggambar tetapi belajar yang lain juga, dan udah banyak pameran yang kita kunjungi juga. Karena pada saat aku memimpin, aku selalu berkata ATM (Amati, TIru, Modifikasi) dalam membuat suatu Karya. Dan di kelas XI juga aku mendapat Juara 2 Poster di SMA lupa hehe. 

Dan sempat mengikuti ajang perlombaan olimpiade computer dan mengikuti seminar selama 3 hari di SMAN 4 Bandung. Pokoknya seneng banget deh bisa kepilih jadi perwakilan di SMAN 17 Bandung.
Beranjak ke kelas XII IPS 4, aku sudah bercita-cita untuk menjadi guru dan masuk UPI di Bandung. Tapi hanya angan yang ku impikan tanpa adanya usaha (jangan ditiru ya sobb).. Dan ya, semangatku dikelas XII mulai memuncak. 

Tujuanku pada saat itu hanya UN tinggi udah gak lebih. Ketika itu aku bingung ngeliat temen-temen pada ngurusin nilai buat SNMPTN dan ngobrolin SBMPTN, sedangkan aku cuma ngikut-ngikut doang ga ngerti apa-apa (udah kayak anak ayam ngikutin induknya). Dan karena penasaran aku mulai tanya-tanya deh ke BK SNMPTN,SBMPTN,UM itu apa ya? 

Lalu BK pun menjelaskan dan dari situlah aku mulai mengerti. Tapi seperti biasa guru seniku Bu Intan malah membuatku untuk mengikuti Lomba Menggambar yang diadakan oleh Faber Castell dengan tema “lestarikan hutanku” dan akhirnya akupun mengikutinya sebagai hiburan saja bukan demi kemenangan. Dan 1 lagi aku sering mengikuti event dan lomba di UPI, pada saat itu juga kebetulan aku mengumpulkan karya yang berhubungan dengan teknologi.


Seiring mendekati hari H-UN, aku masih bingung dengan jurusan yang aku pilih. Dan tujuanku tetap tidak berubah yaitu Kampus UPI. Tetapi hati kecilku bicara katanya aku harus pilih jurusan yang aku nyamanin yaitu seni rupa. Tapi keluargaku terutama kakak saudaraku masih membujukku agar aku memilih Adpen (Administrasi Pendidikan) di UPI. 

Tapi karena aku masih labil aku telfon papah dan meminta jawaban darinya. Katanya, “ikuti aja apa kata hati, karena hati gaakan bisa hianatin tekad dan keputusan yang kamu miliki saat ini, dan lihatlah skill yang kamu miliki saat ini, dan lakukanlah segala sesuatu karna Allah dan niatkanlah yang terbaik”. 

Hingga akhirnya, aku putuskan karena gak ingin nyakitin hati semua orang pilihan pertamaku di UPI jurusan Adpen dan Pend. Seni Rupa dan pilihan kedua UIN jurusan Administrasi Negara. Lalu akhirnya aku pun mengikuti persyaratan SNMPTN dengan beberapa kali memperbaiki nilai raportku agar nantinya sesuai, dan meminta TTD Kepala Sekolah dan cap sekolah pada gambar yang aku buat untuk mengunggah persyaratan portopolio jurusan Pend. Seni Rupa. Dan mengumpulkannya pada hari, jam, dan detik terakhir pengumpulan pendaftaran. Tetapi sebelumnya, aku pun sempat mendaftarkan diri dan masuk ke POLBAN tetapi bagiku itu hanya iseng aja. Dan mendaftar juga di UIN Sunan Gunung Jati sebagai jaga-jaga.


Dan hari yang ditunggu pun akhirnya datang, orang-orang banyak yang mempersiapkan diri belajar untuk SBMPTN, sedangkan aku pada saat itu gak ngerti apa-apa dan berencana untuk daftar SBM tanpa belajar. Jreng… banyak temanku berkata bahwa mereka tidak masuk SNMPTN, lalu aku mendapat kabar dari Monny juga dia gak lolos dan nyuruh aku buat cek website juga. 

Tapi aku sempat berfikir gak usahlah ngapain ngecek lagian temen aku aja yang pinter dan nilainya lebih tinggi dari aku aja gak lolos apalagi aku. Dan karena sahabatku juga penasaran denganku akhinya aku mutusin deh buat nge cek tuh website. Eh yang kulihat ada tanda birunya. “Selamat anda dinyatakan Lulus” di UPI jurusan Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan udah aja, dengan tiisnya aku tutup laptop dan kembali berbaring. Lalu, ketika aku ditanya oleh kakakku “masuk mana kamu?” kataku “masuk UPI jurusan Adpen”. Oh responnya, kan aku jadi males. Besoknya aku masih heran dan pas aku baca lagi eh taunya jurusan Pend. Seni Rupa, dan ekspresiku akhirnya berubah jadi senang dan bersyukur jangan lupa. Walau belum tahu dunia dan tantangan apa yang akan aku hadapi kedepannya. Intinya jalanin aja ya Sobb…  (


Itulah kisahku selama masa-masa SMA. Semoga menginspirasi kalian semua yaa, jangan lupa bangkitlah dari kegagalan dan terus berusaha dan mencoba. Karena hasil adalah cerminan dari usaha. Dan jadikan kegagalan sebagai motivasi. Namun jangan jadikan perjuangan itu dengan pencapaian dunia saja. Dan akan kuberikan rahasiaku yaitu 1 hal, niatkan semuanya karena Allah, insya allah semuanya jadi berkah dan lancar. Aaamiinnn (
Makasih udah baca curhatanku yang gak jelas dan panjangnya sekereta apieun.. uluuuhhh
Semoga Berhasil


Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Ini ada beberapa foto yang diunggah pas waktu SNMPTN
Sorry gambarnya ganiat ini mah aslian, kalau mau liat karya lain. Boleh tapi follow IG aku dulu yaaaa   ( @fitriyantianisa

Semoga dengan beberapa penghargaan yang saya punya, dapat menginspirasi kalian dalam berkarya bukan hanya dalam bidang pendidikan. Dan kembangkan skill yang kalian miliki. Dan bagi yang belum tau skillnya, ayo cari tau dari sekarang. Dan maaf bukannya pamer, tapi ini suatu kebanggaan bagi saya untuk bisa membuat iri kalian semua, sehingga bisa berprestasi seperti saya
Wassalam

Assallamulaikum wr wb Perkenalkan nama aku Muhamad Reza Tresna Purnama dari fakultas ilmu peternakan, Universitas Padjadjaran . Aku mauu be...


reza-peternakan-universitas-padjajaran


Assallamulaikum wr wb

Perkenalkan nama aku Muhamad Reza Tresna Purnama dari fakultas ilmu peternakan, Universitas Padjadjaran . Aku mauu bercerita tentang perjuangan aku masuk sini simak baik baik yaa

Mulaii langsungg yaa,  sebenernyaa aku sendiri kalo di katain rajin engga pinter engga cerdas juga engga waktu masih duduk di bangku sekolah malahan sebaliknyaa aku pernah gabung sama salah satu warung di sekitar sekolah,  di hukum sama guru, rangking 3 besar dari bawah, dan masih banyak lah cerita ceritaa yang ga inspiratif dan ga perlu kalian contoh bagi yang bacaa cumann disini yang akan aku tulis perjuangan aku waktu kelas 12

Mulai tahun ajaran 2016/2017 saat saat memasuki tahun ajaran paling akhir dan menegangkan karena di saat itu banyak siswa siswi yang berpikir " entar kalo udah lulus mau lanjut kemana?  " yahh perasaan itu juga yang sama aku rasakan. aku baru berpikir waktu baru masuk kelas 12 mauu kemanaaa yaa ortu pada ngarahinnyaa ke ITB soalnyaa biar deket ga jauhh gitu juga bagus kualitasnyaa okee aku coba turutin permintaan mereka terus aku search apa aja fakultas yang ada di ITB setelah melalui proses yang panjang dan berliku liku aku tetapin diri aku sendiri untuk masuk ke fakultas SAPPK ITB niatnyaa mau ngambil arsitektur karena berhubung aku juga cukup bisa menggambar meskipun belum bisa gambar bangunan sihh hehe.

Begitu udah mantep hati di SAPPK aku belajar mulai dari nol banget aku ga tau apa apaa sumpahh ngebleng gitu aja  " padahal setiap hari kesekolah ngepain ajaa ? " buat bersosialisasi hehe. Tapi aku ga minder sama cita citaku tetap aku perjuangkan dari mulai kelas 12 aku bimbel sehabis pulang sekolah terus minta tambahan lagi sama guru guru di sana aku minta di ajarin dari dasar banget mtk duh malu sih sama orang lain yang ikutan tambahan juga mungkin anak smp juga bisa yang dasar kaya gitumah kata mereka tuh tapi aku tetep cuek dan terus belajar minta tambahan.

Hari demi hari sbm makin deket ajaa hasil to pernah ga pernah lulus, pelajaran yang di kuasai masih itu itu aja, di putusin sama pacar waktu itu tuhh :( tapi ga lantas bikin semangat turun malahan naik drastis begitu putus aku langsung hapus sosmed di hape aku
Aku pasang walpaper lambang ITB di hape terus aku isiin sama kbbi, goggle translate buat bantu bantu belajar sehari harinyaa terus aku tingkatin belajarnyaa yang asalnya tidur jam 10an aku tingkatin jadi setengah 3 subuh, waktu istirahat jajan di kurangi di perbanyak diskusi soal sbm, ibadah di tingkatin lagii pokonyaa heboh jika aku berkaca 2 tahun kebelakang ko baru semangatnyaa sekarang yaa ah tapi udahlah gapapa lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali :)

Hari sbm pun datangg hari yang sudahh di tunggu dan di persiap siapkann sehari sebelum sbm aku udah ga baca baca buku lagi cukup dengerin musik ajaa nonton tv pokonya merelaxkan badan, hati, dan pikirann hahaha kemudian di hari tesnyaa aku kerjakan semampunyaa apapun yang aku kuasai aku coba walaupun dengan cara yang berbeda dari biasanyaa pokonya aku isi aku ulik teruss sampee mampusss dan pada akhirnyaa selesai juga tesnyaa walaupun deg degan keterima engga yaa tapi yaa yakinkan diri aja sembari persiapin mental. Tepat pada hari dimana pengumuman sbmptn sayaa mulai buka situsnya saya masukin nomor pesertanya dan juga tanggal lahir dannn nyatanyaa Allah berkata lain aku keterima di Fakultas Peternakan Unpad yaa walaupun ga sesuai sama harapan aku, aku tetap bersyukur sama Allah swt sudah di mudahkan rezekinya masuk Universitas Padjajaran ini

Kalo aku yang semasa sma kelas 10 dan kelas 11nya bragajul kaya gini bisa lolos sbmptn apalagi kalian dong siswa siswi SMAN 17 Bandung dengan berbagai kisah perjuangan belajar yang hebatt jadii tetap semangat buat belajar jangan pernah minder sama cita cita dan kemampuan mu terus berusaha semangattt ! Maaf yaa kalo tulisan dan ceritanya berantakan :(

Wasallamualikum wr wb

P.S :
Buat kamu yang mau nanya2 ke Kang Reza bisa langsung aja kirim lewat email :
tresnareza725@gmail.com

Assalamualaikum wr.wb Hallo nama aku Annisa Nurlaeli Ramadani bisa dipanggil annisa tapi kalo di SMA banyak yang panggil NR karena terlalu ...

psikologi-universitas-islam-negeri-sunna-gunung-djati

Assalamualaikum wr.wb


Hallo nama aku Annisa Nurlaeli Ramadani bisa dipanggil annisa tapi kalo di SMA banyak yang panggil NR karena terlalu banyak nama annisa, aku mahasiswi Psikologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung , aku masuk UIN lewat jalur SNMPTN dan sampai sekarang masih ganyangka bisa masuk walau sebenernya berharap psikologi UI tapi yaudah sama-sama negeri.


Waktu SMA kelas 10 aku siswa biasa ya nilainya standar lah tapi cukup memuaskan bagi aku. Dan saat kelas 11 aku bisa dibilang keteteran karena awal semester ganjil aku gabisa ikut pelajaran antara 1-2 bulan kalo gasalah karena harus dispen latihan Paskibraka Kota Bandung angkatan 2014 ditambah asrama juga pesiar nya belum lagi dispen untuk acara osis walaupun kelas 10 juga ada dispen tapi ga sebanyak di kelas 11, dan hasilnya nilai paspasan untungnya nilai inti yang diperhitungin di SNMPTN ga turun. 

Kelas 12 aku udah mulai serius sama pelajaran gamau lagi diganggu sama dispen dan yang lainnya, dan menjadikan nilai paspasan di kelas 11 acuan buat aku bisa dapetin nilai tinggi, dan ternyata nilai di semester awal aku memuaskan juga rankingnya, karena itu aku yakin kalo terus fokus sama yang kita mau bakal terwujud, semester genap kelas 12 udah mulai daftar SNMPTN cuma 75% siswa yang bisa daftar diperaturan waktu itu.

Alhamdulilah aku bisa daftar tapi bingung mau daftar kemana ingin Psikologi UI tapi mending nanti di SBMPTN menurut aku waktu itu, dari awal SMA aku udah ingin banget masuk psikologi, jadi yaudah akhirnya daftar ke Psikologi UIN dan BRAWIJAYA, ternyata ga disangka-sangka lolos SNMPTN di UIN awalnya seneng tapi masih ingin UI dan kata mamah ambil aja bisa sekalian belajar buat akhirat yaudah deh aku ambil UIN. Dan ternyata benar di setiap semester ada mata kuliah tentang agama jadi mendalami psikologi di imbangi pula dengan pengetahuan agama, contohnya mata kuliah agama di semester 1 ada akhlak tasawuf dan kita juga belajar bahasa arab. 

Selebihnya aku senang kuliah disini punya banyak teman baru yang baik, ketemu dosen yang hampir semua psikolog ‘bisa sekalian curhat ke psikolog gratis hehe’, dan lingkungan yang baik. Walaupun bukan Universitas yang aku ingin tadinya tapi kalo kitanya fokus jalani yang jadi takdir kita, ,menerima, ikhlas, semua itu bisa jadi menyenangkan.

Dan buat yang mau daftar SNMPTN, siapkan dari kelas 10 jadi rapot dari kelas 10 sampai kelas 12 itu usahakan jangan sampai turun dan kalo ada yang turun saat itu juga harus minta perbaiki nilai sama guru yang bersangkutan, jangan minta perbaikan sewaktu mau daftar SNMPTN dikelas 12. Tapi jangan juga bergantung sama SNMPTN harus persiapin juga buat jalur lainnya seperti  SBMPTN, jalur mandiri, dan ada juga jalur yang diselenggarakan oleh masing-masing universitasnya, jadi peluang masuk negeri lebih besar.

Mungkin Cuma itu yang bisa aku ceritain selebihnya aku minta maaf kalo kurang menarik hehe. 

Wassalamualaikum wr.wb

Hallo, Assalamualaikum. Perkenalkan nama saya Qori Aina Azzahra, asal dari Bandung, tinggal dan menetap di Kab. Bandung. Saya merupakan alum...


pendidikan-khusus-universitas-pendidikan-indonesia

Hallo, Assalamualaikum.

Perkenalkan nama saya Qori Aina Azzahra, asal dari Bandung, tinggal dan menetap di Kab. Bandung. Saya merupakan alumni SMAN 17 Bandung angkatan '16. Sekarang saya berkuliah di Universitas yang bisa dibilang termasuk kategori favorit, pasti ade-ade semua sudah gak asing lagi sama yang namanya Universitas Pendidikan Indonesia alias UPI. Prodi/Jurusan saya sendiri Pendidikan Khusus. "Gimana bisa masuk UPI?" , "Apa sih jurusan Pend. Khusus itu?" , "Kenapa milih prodi tersebut?." Karena hampir rata-rata kebanyakan orang nanya kaya gitu, oke disini saya bakal bercerita pengalaman saya dimulai saat saya masuk ke SMAN 17 Bandung.

Kelas 10, saat dimana hari pertama pembagian kelas saya kecewa karena dimasukkan kelas jurusan IPS, yang mana saya sendiri ingin masuk jurusan IPA dan juga orang tua pun berharap saya masuk jurusan IPA. Belum menyerah sampai di situ, lalu saya konsultasi dengan wali kelas saya di kelas 10 IPS 2 Bu Erlin, gimana agar saya bisa pindah kelas ke IPA, beliaupun mengatakan bisa-bisa saja pindah kelas, dari IPS ke IPA *tapi* setelah 6 bulan lamanya = 1 semester. God!!! mendengar hal itu saya langsung mikir-mikir karna pastinya saya akan ketinggalan sekali pelajaran IPA terutama pelajaran biologi, karena waktu itu peminatan ips nya ada (fisika&kimia). 

Lalu saya putuskan untuk ikutin apa kata Bu Erlin. Tapi, setelah 6 bulan berlalu saya malah nyaman dengan jurusan IPS sehingga saya memutuskan untuk menetap menjadi anak IPS. Hidup anak IPS !!!

Kelas 11, kelas diacak lagi sesuai peminatan (fisika&kimia). Saya menempati 11 IPS 4 yang di walikelasi oleh Pa Wawan. Dikelas 11 ini saya masih santai banget, kalo ditanya mau masuk jurusan apa dan universitas apa juga masih bingung masih gak kepikiran. Malah saya lebih menghabiskan waktu untuk main, latihan eskul, rapat-rapat osis. Kesantaian saya ini pun membuahkan hasil yang menyebabkan nilai semester 4 pun menurun :(

 
(PS: buat ade-ade kalo disemester rentan kaya gini nilainya ada yang turun, kalian harus cepet-cepet benerin ke guru matpel yang bersangkutan, ini penting loh agar memudahkan kalian ikut jalur SNMPTN).


Masuk kelas 12 disini saya mulai lebih mengurangi kegiatan dibanding sebelumnya saat kelas 10&11 walaupun semester 5 masih ikut latihan untuk tampil saat porak. tapi setelah itu saya fokus untuk UN dan memilih jurusan SNMPTN, disini saya tidak langsung menetap pada pilihan jurusan saya. Ditanya soal cita-cita saya ingin menjadi dokter gigi tapi tidak kesampaian.


Pada saat pendaftaran SNMPTN pilihan ke-1 jurusan Hukum-UNPAD, Bhs. Inggris-UPI, dan terakhir Pend. Khusus-UPI. Konon katanya setiap Universitas tidak ingin di nomor 2 kan, artinya jika pilihan pertama tidak keterima dan pilihan kedua nya univ berbeda maka tidak akan diterima oleh univ tsb (tetapi saran sebaiknya tidak dikosongkan). Saya terlalu optimis masuk pilihan pertama walau tau jika tidak masuk konsekuensinya bagaimana dan benar saja saya tidak lolos jalur SNMPTN. Kecewa? Ada, tapi saya belum nyerah.

Singkat cerita setelah UN dan pengumuman SNMPTN setelah tau hasilnya saya langsung belajar dan masih mengikuti les untuk SBMPTN. Saat SBMPTN saya nekad ngambil IPC dan pilihan pertama nya FKG-UNPAD saya percaya dimana ada kemauan pasti ada jalan nya. Lalu sebelum ujian SBMPTN saya juga mengikuti pendaftaran UM (ujian mandiri) UPI dan  SMUP-UNPAD D4 untuk jaga-jaga sebelum saya daftar ke PTS.

Hari ujian SBMPTN pun tiba dan saya mengerjakan soal dengan teliti. Karena saya lebih banyak peluang score di TPA daripada SAINTEK dan SOSHUM, saya lebih banyak mengisi di bagian TPA nya. Menurut saya soal ujian SBM ini termasuk kategori soal sulit karena tingkat kesulitannya berbeda jauh dengan apa yang diajarkan di tempat Les.
(PS: Score Soal SBMPTN Benar +4, Salah -1)

Selang -+ 1 bulan Ujian Mandiri SM-UPI pun dilaksanakan, saya disini langsung ngambil jurusan Pend. Khusus dan BK, saya merasa pesimis dan bener-bener nervous mengapa? karna ini pertama kalinya saya ujian berbasis computer, karena aku parno orangnya kalo ujian liat waktu mundur di komputernya kaya dikejar-kejar doi eh, waktu maksudnya.

Terus lanjut ke SMUP-UNPAD untungnya gaperlu ujian karna pake seleksi nilai raport.
Pengumuman SBMPTN, SM, dan SMUP selang waktu nya ga terlalu jauh.
Dan hari pengumuman SBMPTN itu pun tiba, tepatnya jam 12 siang dan saya gakuasa untuk liat hasilnya jadi akhirnya saya minta tolong bukain adik saya, badan udah keringet dingin nunggu hasilnya, karna saya bener-bener gamau masuk PTS. Tapi takdir berkata lain ga rejeki masuk lewat jalur SBMPTN, Orangtua kecewa udah pasti dan berencana bakal daftar ke PTS.

Selang 2 minggu pengumuman SBMPTN, langsung pengumuman SM, saya bener-bener ngerasain dimana yang namanya pesimis banget dan pas pengumuman nya aja saya ga langsung buka karna masih gasanggup nerima, setelah 2-3hari akhirnya saya mencoba berani membuka websitenya, saat saya sudah log-in terdapat tulisan " SELAMAT ANDA DINYATAKAN LULUS " beneran gak percaya sampe di log-out lagi terus di buka lagi dan itu gaboongan dan alhamdulilah bahagia sekali saya keterima di jurusan Pendidikan Khusus  berkat do'a saya do'a ayah dan bunda saya yang mujarab beliau langsung meluk saya dan terharu bangga.

Pesan dari saya buat ade-ade yang kejadian nya sama kaya yang saya alami jangan dulu menyerah sampe darah titik penghabisan, bila perlu ikutin semua ujian untuk masuk PTN entah itu SBM, SM, dan Seleksi masuk lainnya. SEMANGAT!!!

Oke sedikit info lagi yaa,
Apa itu Pend. Khusus (PKh)? , Oke Pendidikan Khusus itu awalnya adalah Pendidikan Luar Biasa (PLB) mungkin kalian pernah denger apa itu SLB. Jadi PKh itu nanti pekerjaan nya bakal berhubungan dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). ABK bermacam-macam loh, ada Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita, Tunadaksa, dan Tunalaras.

Kenapa milih jurusan PKh? , karena saya sendiri sayang dan senang membantu anak-anak apalagi anak yang berkebutuhan khusus karena kalo bukan kita siapa lagi? karena anak ABK itu harus didekati dikenali, bukan untuk di jauhi, mereka itu sama seperti kita ciptaan Allah SWT hanya saja mereka memiliki kekurangan. maka banyak bersyukurlah atas apa yang kita miliki. #respect

So, Saya tunggu kalian di FIP-UPI ya!